Kamis, 27 Juni 2013

RASKIN DESA SANA LAOK PAMEKASAN DIDUGA DIGOROK OKNUM TAK BERTANGGUNG JAWAB

RASKIN DESA SANA LAOK DIDUGA DIGOROK OKNUM TAK BERTANGGUNG JAWAB

 

Pamekasan

 

Dugaan penyelewengan penyaluran raskin ini terjadi hampir merata dan sudah berlangsung lama. Modusnya pun beragam, seperti mengirimkan raskin ke daerah dan menjualnya di pasar. Banyak warga miskin justru tak menerima jatah beras itu. Di pasar-pasar tradisional malah banyak raskin dijual seharga Rp 85 ribu per 15 kilogram. Beras itu laris manis karena harga beras di pasar sesungguhnya mencapai Rp 150 ribu.

Dalam menyalurkan raskin terkadang mengurangi jatah penerima, dari 15 kilogram per keluarga per bulan menjadi hanya 3-5 kilogram dilakukan Pengurus desa membagi rata dengan memanipulasi aturan. beras itu juga seharusnya disalurkan tiap bulan, tapi nyatanya baru dibagikan tiap 2-3 bulan sekali. Sering terjadi kesalahahan data penerima beras miskin. Ada orang yang tergolong mampu tapi masuk daftar penerima beras miskin.

Namun terkadang ada praktik kotor yang dilakukan adalah dengan membelokkan beras tersebut ke gudang yang sudah disepakati bersama antara pembeli dengan petugas koordinator lapangan serta dengan petugas raskin kecamatan atau kordes. Modus lainnya, dilakukan dengan menumpuk beras raskin ke dalam gudang, yang selanjutnya beras tersebut dalam waktu beberapa jam (biasanya malam hari) dilakukan penggantian karung ukuran 50 kilogram. Patut dicurigai 70 persen beras raskin di 2012 tidak sampai ke tangan rumah tangga sasaran penerima manfaat,

Penyelewengannya sangat rapi yang diduga melibatkan oknum bulog.Dari ribuan ton beras raskin untuk kab. Pamekasan setiap tahunnya, sekitar 65 persen di antaranya diselewengkan oknum-oknum tak bertanggung jawab untuk memperkaya diri. Berdasarkan pengakuan warga, biasanya setiap desa mendapat jatah Raskin per bulan. Namun kenyataannya, ada warga yang tidak rutin mendapat Raskin itu. Kalaupun ada, biasanya hilang antara 1-3 ton. Penyelewengan ini biasanya terjadi langsung di gudang Bulog

Seperti yang sempat dikeluhkan kepala Desa Sana Laok.Abd.Rahman, jatah raskin untuk alokasi bulan mei dan juni yang terdistribusi juni terlambat turun (25/6/2013) saat wartawan Koran ini menemui kepala desa di kediamannya hingga jam 14.00 WIB. Menurut beliau tidak tahu tentang kapan seharusnya pendistribusian  itu sebab yang tahu ketua IKASA Kec.Waru yakni Kades Tampojung Tengah,HALILI. "saya tidak tahu tentang itu,mas. Yang tahu ketua IKASA Waru, Pak HALILI kades Tampojung Tengah. Saya juga tidak pernah ke BULOG. Karena setiap pendistribusian Raskin saya selalu titip di rumah kades Tampojung Tengah sebab akses ke rumah tidak bisa dilalui truk".

Ketua IKASA Kecamatan Waru Kabupaten Pamekasan saat dimintai keterangan via SMS (26/6/2013) mengatakan bahwa raskin desa sana laok sudah didistribusikan kemarin jam 13.00 WIB sekitar 1 truk (isi muatan kisaran 6500-8000kg/truk). Sedangkan pagu raskin desa sana laok 21.405kg X 2 bulan = 42810kg berarti ada kekurangan sekitar 36000kg-34810kg. Ironisnya Kades Tampojung Tengah manjawab terkesan pura-pura tidak tahu. "kalau masalah itu sy krg tau lek,yg jelas sy cmn terima dari selatan harus penuh,kalau kurang sy minta lg".  malah makin lucu sebab menurut Kades Sana Laok ygng tahu kapan raskin turun Ketua IKASA,karena yang sering ke bulog Ketua IKASA Kecamatan Waru Kabupaten Pamekasan./MIR

0 komentar: